MAKHACHKALA – Mantan striker Barcelona, Samuel Eto’o
meluncurkan sebuah komik yang berisi sembilan edisi. Pada komik tersebut
akan mengisahkan perjalanan masa kecil pemain yang kini membela klub
Rusia, Anzhi Makhachkala.
Pemain yang sempat membela sejumlah klub elite Eropa itu dinilai paling ikonik dari sekian pemain yang berasal dari benua Afrika. Bukan hanya itu, sejumlah trofi yang pernah diraih Eto’o pun tampaknya pantas apabila kehidupannya dituangkan dalam sebuah buku.
Perjalanan pemain kelahiran Douala, Kamerun 31 tahun silam itu pun selalu terkenang dalam sebuah komik semi-autobiografi berjudul Eto’o Fils: Nacimiento De Un Campeón (Putra Eto’o: Lahirnya Seorang Juara).
Dalam komik tersebut dikisahkan bagaimana Eto’o kecil yang hidup dalam garis kemiskinan. Bahkan demi menyambung kehidupan, Eto’o kecil harus menjual ikan di kota kelahirannya, Douala.
Komik tersebut ditutup dengan cerita kesuksesan pemain bernama lengkap Samuel Eto’o Fils, termasuk menjadi salah satu pesepakbola dengan banderol termahal di muka bumi ini. Eto’o diperkirakan mendapat bayaran sebesar 17 juta pounds atau sekira Rp238 miliar per-musim.
“Saya ingin berbagi pengalaman dengan para anak muda. Samuel Eto’o tidak selalu menjadi seorang miliarder seperti yang dikenal saat ini,” kata Eto’o, seperti dilansir Metro, Rabu (16/1/2013).
“Di balik itu semua terdapat kerja keras. Itulah yang ingin saya angkat,’ tandasnya.
Tak banyak yang tahu apabila Eto’o sempat membela Real Madrid, pasalnya di klub ibukota itu dia hanya bermain di tiga pertandingan dalam tiga musim (1997-2000). Namanya baru mulai diperhitungkan kala memutuskan hijrah ke Barcelona dari Mallorca pada musim 2004.
Bersama Raksasa Katalan, Eto’o berhasil merengkuh sejumlah trofi di antaranya: mahkota La Liga (3), Copa del Rey, Supercopa de España (2), dan Liga Champions (2). Lima musim membela Barca, Eto’o hijrah ke Serie A, dengan bergabung di Inter Milan.
Sama halnya seperti dia membela Barca, di Giuseppe Meazza pun Eto’o kembali mendulang sukses dengan mengantar Nerazzurri menjuarai sejumlah gelar, di antaranya: Serie A, Coppa Italia (2), Supercoppa Italiana, Liga Champions, dan FIFA Club World Cup.
Pemain yang sempat membela sejumlah klub elite Eropa itu dinilai paling ikonik dari sekian pemain yang berasal dari benua Afrika. Bukan hanya itu, sejumlah trofi yang pernah diraih Eto’o pun tampaknya pantas apabila kehidupannya dituangkan dalam sebuah buku.
Perjalanan pemain kelahiran Douala, Kamerun 31 tahun silam itu pun selalu terkenang dalam sebuah komik semi-autobiografi berjudul Eto’o Fils: Nacimiento De Un Campeón (Putra Eto’o: Lahirnya Seorang Juara).
Dalam komik tersebut dikisahkan bagaimana Eto’o kecil yang hidup dalam garis kemiskinan. Bahkan demi menyambung kehidupan, Eto’o kecil harus menjual ikan di kota kelahirannya, Douala.
Komik tersebut ditutup dengan cerita kesuksesan pemain bernama lengkap Samuel Eto’o Fils, termasuk menjadi salah satu pesepakbola dengan banderol termahal di muka bumi ini. Eto’o diperkirakan mendapat bayaran sebesar 17 juta pounds atau sekira Rp238 miliar per-musim.
“Saya ingin berbagi pengalaman dengan para anak muda. Samuel Eto’o tidak selalu menjadi seorang miliarder seperti yang dikenal saat ini,” kata Eto’o, seperti dilansir Metro, Rabu (16/1/2013).
“Di balik itu semua terdapat kerja keras. Itulah yang ingin saya angkat,’ tandasnya.
Tak banyak yang tahu apabila Eto’o sempat membela Real Madrid, pasalnya di klub ibukota itu dia hanya bermain di tiga pertandingan dalam tiga musim (1997-2000). Namanya baru mulai diperhitungkan kala memutuskan hijrah ke Barcelona dari Mallorca pada musim 2004.
Bersama Raksasa Katalan, Eto’o berhasil merengkuh sejumlah trofi di antaranya: mahkota La Liga (3), Copa del Rey, Supercopa de España (2), dan Liga Champions (2). Lima musim membela Barca, Eto’o hijrah ke Serie A, dengan bergabung di Inter Milan.
Sama halnya seperti dia membela Barca, di Giuseppe Meazza pun Eto’o kembali mendulang sukses dengan mengantar Nerazzurri menjuarai sejumlah gelar, di antaranya: Serie A, Coppa Italia (2), Supercoppa Italiana, Liga Champions, dan FIFA Club World Cup.
No comments:
Post a Comment